Sabtu, 19 Juni 2010

Tawadhu

Sikap merendah tanpa menghinakan diri- merupakan sifat yang sangat terpuji di hadapan Allah dan seluruh makhluk-Nya. Sudahkah kita memilikinya?

Merendahkan diri (tawadhu’) adalah sifat yang sangat terpuji di hadapan Allah dan juga di hadapan seluruh makhluk-Nya. Setiap orang mencintai sifat ini sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintainya. Sifat terpuji ini mencakup dan mengandung banyak sifat terpuji lainnya.

Tawadhu’''adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah. Artinya, janganlah kamu memandang dirimu berada di atas semua orang. Atau engkau menganggap semua orang membutuhkan dirimu.

Lawan dari sifat tawadhu’ adalah takabbur (sombong), sifat yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah mendefinisikan sombong dengan sabdanya:
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (Shahih, HR. Muslim no. 91 dari hadits Abdullah bin Mas’ud z)

Jika anda mengangkat kepala di hadapan kebenaran baik dalam rangka menolaknya, atau mengingkarinya berarti anda belum tawadhu’ dan anda memiliki benih sifat sombong.

Tahukah anda apa yang diperbuat Allah subhanahu wa ta’ala terhadap Iblis yang terkutuk? Dan apa yang diperbuat Allah kepada Fir’aun dan tentara-tentaranya? Kepada Qarun dengan semua anak buah dan hartanya? Dan kepada seluruh penentang para Rasul Allah? Mereka semua dibinasakan Allah subhanahu wa ta’ala karena tidak memiliki sikap tawadhu’ dan sebaliknya justru menyombongkan dirinya.


Tawadhu’ di Hadapan Kebenaran

Menerima dan tunduk di hadapan kebenaran sebagai perwujudan tawadhu’ adalah sifat terpuji yang akan mengangkat derajat seseorang bahkan mengangkat derajat suatu kaum dan akan menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83)

Fudhail bin Iyadh t (seorang ulama generasi tabiin) ditanya tentang tawadhu’, beliau menjawab: “Ketundukan kepada kebenaran dan memasrahkan diri kepadanya serta menerima dari siapapun yang mengucapkannya.” (Madarijus Salikin, 2/329).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak akan berkurang harta yang dishadaqahkan dan Allah tidak akan menambah bagi seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan akan Allah angkat derajatnya.” (Shahih, HR. Muslim no. 556 dari shahabat Abu Hurairah z)

Ibnul Qayyim t dalam kitab Madarijus Salikin (2/333) berkata:

“Barangsiapa yang angkuh untuk tunduk kepada kebenaran walaupun datang dari anak kecil atau orang yang dimarahinya atau yang dimusuhinya maka kesombongan orang tersebut hanyalah kesombongan kepada Allah karena Allah adalah Al-Haq, ucapannya haq, agamanya haq. Al-Haq datangnya dari Allah dan kepada-Nya akan kembali. Barangsiapa menyombongkan diri untuk menerima kebenaran berarti dia menolak segala yang datang dari Allah dan menyombongkan diri di hadapan-Nya.”

Perintah untuk Tawadhu’

Dalam pembahasan masalah akhlak, kita selalu terkait dan bersandar kepada firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasul teladan yang baik.” (Al-Ahzab: 21)

Dalam hal ini banyak ayat yang memerintahkan kepada beliau untuk tawadhu’, tentu juga perintah tersebut untuk umatnya dalam rangka meneladani beliau. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara: 215).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588).

Demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kepada kita bahwa tawadhu’ itu sebagai sebab tersebarnya persatuan dan persamaan derajat, keadilan dan kebaikan di tengah-tengah manusia sebagaimana sifat sombong akan melahirkan keangkuhan yang mengakibatkan memperlakukan orang lain dengan kesombongan.

Macam-macam Tawadhu’

Telah dibahas oleh para ulama sifat tawadhu’ ini dalam karya-karya mereka, baik dalam bentuk penggabungan dengan pembahasan yang lain atau menyendirikan pembahasannya. Di antara mereka ada yang membagi tawadhu’ menjadi dua:
1. Tawadhu’ yang terpuji yaitu ke-tawadhu’-an seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah.
2. Tawadhu’ yang dibenci yaitu tawadhu’-nya seseorang kepada pemilik dunia karena menginginkan dunia yang ada di sisinya. (Bahjatun Nazhirin, 1/657).

Artikel yang berkaitan



29 komentar:

all about indonesia mengatakan...

huhuuhuhhu...

“Barangsiapa yang angkuh untuk tunduk kepada kebenaran walaupun datang dari anak kecil atau orang yang dimarahinya atau yang dimusuhinya maka kesombongan orang tersebut hanyalah kesombongan kepada Allah karena Allah adalah Al-Haq, ucapannya haq, agamanya haq. Al-Haq datangnya dari Allah dan kepada-Nya akan kembali. Barangsiapa menyombongkan diri untuk menerima kebenaran berarti dia menolak segala yang datang dari Allah dan menyombongkan diri di hadapan-Nya.”

Terkadang seperti ini...maapin aku ya Allah

kurniawan.q mengatakan...

terimakasih tipsnya sahabat

sda mengatakan...

sikap tawadhu' ada yg dibenci juga ya?
makasih artikelnya.
semoga benar2 jadi tawadhu' yg baik/terpuji.

narti mengatakan...

artikel yg sangat bermanfaat
banyak nilai disana, untuk koreksi diri sendiri.

Unknown mengatakan...

aslm wr wb...Tks postingannya,..semoga bisa aku terapkan tawadu yang sebenar-benarnya...

Computer Repair Service mengatakan...

Tiada amalan khusus untuk Rejab yang diriwayatkan daripada Rasulullah SAW yang dijumpai dalam hadis sahih. Jika ada pendapat yang meriwayatkan mengenai amalan sunat tertentu seperti solat sunat Rejab, puasa Rejab dan umrah Rejab, ia bersandar kepada hadis lemah.

Computer Repair Service mengatakan...

Hendaklah memakai pakaian yang sangat sederhana. Apabila ia merasa berat melakukannya di hadapan orang banyak, maka ia riya’ dan bila ia tidak mau melakukannya saat tidak dilihat orang banyak, maka itu adalah kesombongan. Zaid bin Wahab berkata, “Saya meilhat Umar bin Khatab ra menuju pasar dengan membawa susu dan mengenakan pakaian yang padanya terdapat empat belas tambalan, sebagiannya tertambal dengan kulit binatang”.

jilbab aplikasi mengatakan...

artikelnya bagus untuk qta mengoreksi diri qta masing2

create online survey mengatakan...

It is really a interesting post with have a different collection....

Free Jazz music Online mengatakan...

Keep it nice post with us need to more updates.

lawyer Townsville mengatakan...

I read this nice article & really impress to read it.It is a advance collection of good thought

Start a Business mengatakan...

Stumbled into this blog by chance but I'm sure glad I clicked on that link. You definitely answered all the questions I've been dying to answer for some time now. Will definitely come back for more of this.

Fotografi Matrimonio mengatakan...

Thanks for all the awesome tips. I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information. Keep it up. Keep blogging. Looking to reading your next post.

SUPER BOWL HOTELS mengatakan...

I am pretty much pleased with your good work.You put really very helpful information. Keep it up. Keep blogging. Looking to reading your next post.

Trane Air Conditioners mengatakan...

All of good reviews on this nice post.I have no more words to thanks you for this well writing.

create online survey mengatakan...

Well feedback here with have a excellent thought.I am totally agree with this nice sharing.

cipto mengatakan...

tulisan yg bagus..

mac Partition Manager Software mengatakan...

It’s so refreshing to find articles like the ones you post on your site. Very informative reading. I will keep you bookmarked. Thanks!

softside waterbed mengatakan...

Hi,
I have no doubt on this nice sharing.You put really very helpful information. Keep it up. Keep blogging. Looking to reading your next post.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb..!
Semoga sikap tawadhu ttp kita jaga..

Business Coaching mengatakan...

Hi,
I have not more words to share on this excellent writing with have a nice topic.I hope we will more update here.Well done.

Poker Online mengatakan...

Sumber berita yang bagus dan bermanfaat gan... Lanjutkan yang lebih bagus lagi gan..

Agen Poker
Agen Poker Online
Agen Poker Terpercaya
Poker Online
Poker Terpercaya
Bandar Domino
Bandar Domino Online
Agen Domino
Judi Poker
Taruhan Poker
Bandar Poker

Unknown mengatakan...

REALLY GOOD! i like it so much<3 Thanks for the Good Artickle Sir.
dewa poker

Javid mengatakan...

v

Unknown mengatakan...

Main game seru yukk.. hanya modal 20.000 bisa main 7 permaianan game dalam 1 user id hanya di www,mgmdomino,com yang bisa mengubah peruntunganmu !!! situs poker aman dan terpecaya mgmpoker88 situs aman dan terpecaya!
◙ Pin BBM : D88FDB2E
◙ WHATSAPP +85577597038
Terima kasih

Unknown mengatakan...


is very fond of this article because it gives a lot of inspiration thanks dewa poker

Unknown mengatakan...


amazing content of this article inspiring many thanks dewa poker

Unknown mengatakan...

nice article poker online

Unknown mengatakan...



is very fond of this article because it gives a lot of inspiration thanks dewa poker

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi nya untuk membaca dan mengomentari artikel ini..
Komentar anda membuat saya terus semangat dalam menyampaikan,mendakwahkan dan menyebarkan agama islam